Skip to main content

FAST AND FURIOUS 8 (2017) REVIEW : Spektakel Aksi Seru di Seri Terbaru


Fast and Furious adalah salah satu franchise lama dan terbesar milik Hollywood. Franchiseini sudah berkembang mulai dari tahun 2001 dan sebagian besar orang selalu menantikan setiap seri film ini. Furious7 adalah titik puncak karena anggota ‘keluarga’ dari Franchise ini meninggal yaitu Paul Walker. Daya tarik penonton untuk menyaksikan Furious 7 semakin besar karena ingin menyaksikan performa terakhir dari Paul Walker di seri ini.

Momen wafatnya Paul Walker juga berdampak pada angka penjualan tiket Furious 7 dan mendapatkan angka pembukaan yang fantastis. Hal ini tentu membuat produser memberikan lampu hijau agar seri ini tetap berjalan. Maka dari itu, tahun ini Fast and Furious memutuskan untuk merilis seri ke delapan dari Franchise-nya. Pergantian sutradara pun terjadi, dari James Wan ke F. Gary Gray dan berpengaruh pada pemilihan judul. The Fate and The Furious adalah judul terbaru dari franchise ini di US, meski judul di Indonesia tetap menggunakan Fast and Furious 8.

Meski kehilangan salah satu anggota keluarga besar di Franchise-nya, tetapi masih ada anggota-anggota lain yang masih memiliki kekuatan yang cukup besar untuk membuat seri ini tetap berdiri. Vin Diesel, Dwayne Johnson, Ludacris, dan baru-baru ini Jason Statham juga ikut hadir dalam seri ini. Mungkin ada yang mengira bahwa momentum dari seri ini akan berakhir pada seri ketujuhnya. Maka, singkirkan pemikiran tersebut, karena Fast and Furious 8 akan dengan mudahnya menyingkirkan pemikiran itu dari penontonnya. 


Menceritakan tentang Dominic Toretto (Vin Diesel) yang ketenangan hidupnya diganggu oleh seorang perempuan bernama Cipher (Charlize Theron). Ada masa lalu tentang Dom yang berusaha diancam oleh Cipher sehingga Dom merasa bahwa ketenangan hidupnya bersama Letty (Michelle Rodriguez) perlu dikorbankan. Ketika pada akhirnya, Dom bersama teman-temannya mendapatkan tugas untuk menyelamatkan sebuah misil, Dom memutuskan untuk menghianati mereka.

Misi yang dijalankan oleh Dom dan tim ini adalah berasal dari Hobbs (Dwayne Johnson). Kejadian ceroboh ini membuat Hobbs mendekam di dalam penjara. Di sana, dia bertemu dengan Deckard Shaw (Jason Statham) yang pernah menjadi salah satu musuh Dom dan teman-temannya. Ternyata, Deckard juga sedang mengincar Cipher yang telah membuat kehidupannya berantakan. Atas dasar itu, mereka berusaha agar bisa keluar dari penjara dan mencari cara agar bisa menangkap Cipher. 


Dengan nomor seri yang sudah tidak sedikit lagi, penonton tentu cukup khawatir apa yang berusaha diberikan oleh franchiseini. Dengan hilangnya Paul Walker, tentu harus mencari cara apa yang berusaha dijual oleh franchise ini, momentum seperti apa lagi yang akan diberikan. Maka, di dalam Fast and Furious 8, F. Gary Gray berusaha menjawab kekhawatiran penontonnya. Sang sutradara melimpahkan sebuah pertunjukkan aksi tanpa henti yang mampu membuat penontonnya berdecak kagum.

Fast and Furious 8 akan memberikan sebuah aksi spektakel yang tidak ada habisnya. Film ini menemukan kegembiraannya sendiri dengan memperlihatkan berbagai macam adegan mobil yang mengalami kedestruktifan yang luar biasa besar. F. Gary Gray tak hanya menggunakan banyak sekali adegan destruktif itu menjadi ajang pamer juga, tapi juga memiliki tensi yang mampu mencengkram penontonnya. Sehingga, penonton akan sangat menikmati setiap menit yang terjadi di Fast and Furious 8.

Poin lain dalam Fast and Furious 8 adalah bagaimana F. Gary Gray memiliki kemampuan untuk merapatkan naskah milik Chris Morgan. Secara cerita, Fast and Furious 8 tak memiliki hal baru dan sesuatu yang perlu untuk dipikir berlebihan. Chris Morgan menuliskan sebuah plot cerita yang linear tentang sisi baik melawan sisi buruk juga disisipi pesan tentang sebuah keluarga. Meskipun, dalam pengarahanya, F. Gary Gray masih belum menemukan kombinasi yang baik antara poin tentang keluarga itu ketika masuk ke dalam plot ceritanya. 


Beberapa bagian dalam Fast and Furious 8 memang terasa berusaha terkesan melankolis untuk menarik simpati penontonnya.  Beberapa bagian mungkin akan berhasil, tetapi kontinuitas yang terjadi muncul cukup berlebihan. Sehingga, akan terasa ada beberapa ketimpangan yang terjadi dalam tone cerita di dalam filmnya yang berdurasi 139 menit ini. Hal ini cukup mendistraksi kemasan Fast and Furious 8 tetapi untungnya film ini masih punya spektakel aksi sebagai senjatanya dan poin lain yang mengembalikan kepercayaan penontonnya.

Ada Charlize Theron yang menjadi seorang villain dengan performa yang sangat kuat dan prima. Charlize Theron berhasil meyakinkan penontonnya bahwa dia adalah seorang musuh yang benar-benar memiliki dampak besar kepada Dom dan timnya. Dengan begitu, karakter-karakter lain akan memiliki upaya yang cukup besar untuk berhasil menangkap atau mengalahkan musuhnya. Dan upaya-upaya itu berhasil ditampilkan sangat kuat oleh F. Gary Gray, sehingga penonton akan dengan mudah percaya dengan apa yang dilakukan oleh setiap karakternya. 


Inilah Fast and Furious 8, sebuah seri terbaru dari franchisebesar milik Hollywood yang semakin lama semakin menjadi. F. Gary Gray mampu untuk menanggapi tuntutan para penggemar seri ini atau bahkan penonton awam yang butuh sebuah hiburan yang menyenangkan. Plotnya yang memang familiar dan linear ini berhasil disampaikan dengan baik dan begitu meyakinkan oleh sang sutradara. Sehingga, penonton akan mudah percaya dengan setiap alasan yang sedang dilakukan oleh setiap karakter di film ini. Meski ketimpangan sisi humanis yang diselipkan terlalu sering di film ini membuat adanya suatu ketimpangan dan mendistraksi, tetapi Fast and Furious 8 tetap menyanggupi ekspektasi penontonnya. Spektakel aksi yang seru dan mampu membuat penontonnya berdecak kagum adalah kunci suksesnya seri terbaru ini.

Comments

Popular posts from this blog

The Glass Castle

Destin Cretton is anything but a household name. Yet, the gifted filmmaker turned heads with his massively overlooked 2013 drama, Short Term 12 . The effort bridged together Cretton's singular story and vision with the remarkable acting talents of Brie Larson. Since then Larson has gone on to win an Academy Award ( Room ), but her career comes full circle in her latest collaboration with Destin Cretton in the adapted film The Glass Castle . Told non-chronologically through various flashbacks, The Glass Castle follows the unconventional childhood of gossip columnist and eventual Best-Selling author Jeannette Walls (Larson). Prior to her career as a writer, Walls grows up under the dysfunctional supervision of her alcoholic father (Woody Harrelson) and her amateur artist mother (Naomi Watts). But as Jeannette and her siblings begin to mature and fully comprehend their squatter-lifestyle and impoverished upbringing, they must work together to escape the clutches of their deadbeat par

FILOSOFI KOPI 2 : BEN & JODY (2017) REVIEW : Revisi Nilai Hidup Untuk Sebuah Kedai Kopi

  Kisah pendek yang diambil dari Dewi Lestari ini telah dibudidayakan menjadi sebuah produk yang namanya sudah mahsyur. Selain film, produk dari Filosofi Kopi ini diabadikan menjadi sebuah kedai kopi yang nyata. Dengan adanya konsistensi itu, tak akan kaget apabila film yang diarahkan oleh Angga Dwimas Sasongko ini akan mendapatkan sekuel sebagai perlakuan selanjutnya. Tentu, kekhawatiran akan muncul karena cerita pendek dari Filosofi Kopi pun hanya berhenti di satu sub bab yang telah dibahas di film pertamanya. Sayembara muncul ditujukan kepada semua orang untuk membuat kisah lanjutan dari Ben dan Jody ini. Sayembara ini sekaligus memberikan bukti kepada semua orang bahwa Filosofi Kopi tetap menjadi film yang terkonsentrasi dari penonton seperti film pertamanya. Yang jelas, Angga Dwimas Sasongko tetap mengarahkan Chicco Jericho dan juga Rio Dewanto sebagai Ben dan Jody. Angga Dwimas Sasongko pun berkontribusi dalam pembuatan naskah dari cerita terpilih yang ditulis oleh Jenny Jusuf s

DVD Outlook: August 2017

It appears August is rather barren with new DVD and streaming options ( July's suggestions ). Thankfully, a hot slate of diverse theatrical offerings such as The Big Sick , Dunkirk , War for the Planet of the Apes , Spider-Man: Homecoming and so much more, you can find a worthwhile movie to enjoy no matter what your personal preference may be. Either way, here's a look at what's available on DVD and streaming services this month. Alien: Covenant - 3 stars out of 4 - ( Read my full review here ) Earlier this year Ridley Scott returned to his storied  Alien universe once again with the follow-up to 2012's Prometheus . In the latest installment, Scott and company shift their efforts from cryptic to visceral and disturbing with a bloody and twisted affair that feels immensely more horror-based than its predecessor. While on a colonizing mission to jump-start the humanity on a distant planet, crew members of the Covenant are awoken from their hibernation state following