Skip to main content

7 HARI/24 JAM (2014) REVIEW : Problematika Pernikahan dalam Tawa

 

Siapa yang tak kenal dengan Dian Sastrowardoyo? Paras cantiknya sudah terkenal lewat perannya sebagai Cinta lewat film arahan Rudi Soedjarwo, Ada Apa Dengan Cinta? Setelah lama vakum setelah film terakhirnya, 3 Doa 3 Cinta, kali ini Dian Sastrowardoyo kembali hadir lewat film dengan genre komedi romantis bersama Lukman Sardi. Mereka berdua beradu akting lewat film terbarunya berjudul 7 Hari/24 Jam.
 
Sinar Dian Sastrowardoyo tak pernah redup. Keputusannya kembali ke layar lebar pun disambut hangat oleh para penikmat film. Banyak yang menantikan kembalinya wanita yang sudah memiliki 2 anak ini di dalam sebuah film. Fajar Nugros kembali menyapa penontonnya dengan arahannya di film ini. Sutradara komersil, Fajar Nugros, tahun ini telah menelurkan banyak karyanya. 7 Hari/24 Jam adalah karya sekian darinya yang dirilis tahun ini. 


5 tahun menjalin komitmen dalam sebuah pernikahan tidak membuat Tania (Dian Sastrowardoyo) dan Tyo (Lukman Sardi) saling mengenal satu sama lain. Mereka adalah orang-orang yang sibuk dengan karir atau pekerjaannya. Tyo adalah seorang sutradara kaliber yang sudah memiliki nama di industrinya. Sedangkan, Tania adalah seorang pekerja bank yang sangat dicintai oleh bosnya karena kredibilitasnya.

Hingga suatu ketika, Tyo harus dirawat di rumah sakit. Hal ini membuat Tania harus mengurusi segala urusan rumah tangganya sendiri ditambah harus merawat Tyo di rumah sakit. Selang beberapa hari, Tania pun juga harus dirawat di rumah sakit karena kelelahan. Mereka harus istirahat total dan melupakan pekerjaan mereka. Tania dan Tyo pun dirawat di dalam satu kamar. Saat mereka dirawat inilah, mereka mulai benar-benar mengenal satu sama lain. 


Pernikahan adalah suatu yang krusial di dalam tradisi Indonesia. Adanya ikatan antara pria dan wanita yang sudah cukup umur dan matang untuk menjalin kisah cinta mereka. 7 Hari/24 Jam tak jauh-jauh dari permasalahan rumah tangga yang sebenarnya sedang perlu untuk digarisbawahi, khususnya untuk pasangan muda yang memutuskan untuk menjalin ikatan itu. Karena, pernikahan bukan hanya sebuah komitmen untuk saling bersama tetapi ada hal yang lebih kompleks selain itu.

7 Hari/24 jam sedikit menyindir masalah-masalah yang sedang dekat dengan penontonnya. Pekerjaan atau karir yang sedang melejit membuat seseorang lupa dengan kewajibannya atau peran mereka di dalam keluarga. Baru ketika satu turning point datang, seseorang akan menyadari hal tersebut. Hal-hal itu diangkat oleh Fajar Nugros dengan balutan komedi romantis yang akan membuat penontonnya terhibur dan Fajar Nugros berhasil mengarahkan poin-poin tersebut.

7 Hari/24 Jam bisa dibilang sebagai karya terbaik dari sutradara komersil satu ini. Film ini berhasil memberikan jalan cerita yang menarik di dalam durasi 100 menit filmnya. Sebuah film komedi romantis tentang pernikahan yang akan membuat penontonnya sangat menikmati setiap menitnya. Bukan hanya menikmati paras cantik Dian Sastro saja, tetapi juga akan disuguhi oleh intrik-intrik menarik yang menghibur penontonnya sekaligus miris. 
 

Bisa juga, arahan milik Fajar Nugros ini berhasil karena adanya kontrol dari sang produser. Affandi Abdul Rachman memiliki kontrol penuh dalam film 7 Hari/24 Jam. Sehingga, film ini tak jatuh menjadi film komedi romantis yang setipe dengan film-film Fajar Nugros lainnya. Tetapi, 7 Hari/24 Jam bukan berarti bebas dari zona berbahaya. Masih ada beberapa kekurangan yang membuat 7 Hari/24 Jam ini bukan menjadi sajian yang sempurna untuk penontonnya. 

Problem utama adalah komedi di dalam film ini. Sebuah lelucon atau komedi adalah sesuatu yang memiliki segmentasi yang berbeda. Beberapa orang akan memiliki selera humor yang berbeda dari slapstick hingga sarkastik, 7 Hari/24 Jam memiliki kelemahan di dalam hal itu. Humor di dalam film ini belum bisa terolah dengan baik dan masih memiliki gaya humor khas dari Fajar Nugros sebagai sutradara. Bagaimana humor itu memiliki repetisi yang akhirnya menimbulkan kebosanan untuk penontonnya. Beberapa adegan dengan humor yang ditujukan kepada penontonnya pun meleset. 


Selain itu, paruh kedua di film ini pun masih memiliki kelemahan dalam bertutur. Di dalam pertengahan durasinya, film ini terasa kehilangan kepercayaan diri setelah paruh pertama yang menyenangkan itu. Segala ide cerita yang segar itu pun mulai melemah di paruh kedua dan Nataya Subagya sebagai penulis naskah pun kebingungan untuk mencari intrik menarik untuk kelangsungan filmnya. Akhirnya, paruh kedua di film ini pun terasa lambat untuk diikuti penontonnya.

Beruntung, masih ada penampilan yang menarik dari duo maut Lukman Sardi dan Dian Sastrowardoyo. Kelemahan itu pun ditutupi oleh performa yang prima dari kedua artis tersebut. Mereka berdua tampil menjanjikan berlakon sebagai sepasang suami-istri yang sudah berkomitmen selama lima tahun. Mereka berdua pun mampu menggerakkan ceritanya sendiri meski masih ada beberapa pemeran pendukung yang tampil untuk memaniskan film ini. Sebuah comeback yang sangat manis dari Dian Sastrowardoyo setelah beberapa tahun absen dari dunia perfilman. 


Sebuah problem penting dalam sebuah pernikahan akan terasa menampar penontonnya ketika menyaksikan 7 Hari/24 Jam. Di mana, pernikahan bukan hanya sekedar komitmen tetapi ada beberapa hal lain yang memang harus membutuhkan kesiapan. 7 Hari/24 Jam merangkum hal itu di dalam 100 menit yang menghibur. Meski dengan beberapa kekurangan yang masih sama di setiap arahan Fajar Nugros, tetapi 7 Hari/24 Jam adalah sebuah komedi romatis yang masih nikmat untuk diikuti. 

Comments

Popular posts from this blog

Rapid Reviews: Despicable Me 3 and The House

If there's one current animated franchise I always look forward to, it's the Despicable Me films. Credited directors Kyle Balda, Pierre Coffin and Eric Guillon (co-director) bring to theaters the third installment of this series. Yet, with each subsequent journey into the hilarious and complicated life of former-super-villain Gru (voice of Steve Carell), the Despicable Me franchise seems to take a step backwards. After foiling an attempt at capturing the disgruntled former child star and 80s retro villain, Balthazar Bratt (voiced by South Park creator Trey Parker), Gru and Lucy (Kristen Wiig) are fired from the Anti-Villain League (AVL). And just as Gru breaks the unfortunate news to his trio of adopted daughters, he's visited by a man who reveals that Gru has a twin brother named Dru (also Steve Carell) who happens to possess a taste for villainy himself. The estranged siblings engage in some mischievous behavior behind Lucy's back and it leads on a path back to Bal...

The Best Amy Adams Performances

Amy Adams has become somewhat of an awards season staple with Oscar Nominations in 4 of the last 8 years. She makes a huge return in 2016 with a pair of vastly different films in the sci-fi drama, Arrival , and the mind-bending psychological thriller, Nocturnal Animals . Therefore, since Adams could be primed for another Oscar run for her role in this month's science fiction release, November's Movie List of the Month examines the finest work of her career ( October's list ). Honorable Mention:   Big Eyes , Doubt ,  Enchanted , and The Muppets #5. Junebug (2005) Phil Morrison's original indie drama, Junebug , proved to be a catalyst for Amy Adams' career. The film follows an art dealer (Embeth Davidtz) and her new husband (Alessandro Nivola) as they travel back to his home southern town where she meets his family and pregnant sister-in-law (Adams). Amy Adams knocks her southern accent out of the park and shines in her wholesome, albeit it talkative, role. The film ...

The Snowman and The Disaster Artist Trailers

From the acclaimed Best Selling Novel comes Tomas Alfredson's (Tinker Tailor Soldier Spy and Let the Right One In) October murder-mystery, The Snowman . Michael Fassbender stars as Harry Hole, a detective determined to find a killer who taunts the police with snowmen at his crime scenes. Readers were enthralled by the novel and if the film can be anywhere near as good, then we may have the year's most gripping crime-thriller on our hands. Check out the debut trailer for The Snowman which just dropped this morning. Tommy Wiseau's 2003 indie film, The Room , has been labeled as one of the worst films ever made, but that hasn't stopped it from earning an impressive cult following. And after debuting a "work in progress" screening at this year's SXSW Film Festival, James Franco's behind-the-scenes darkly comic, albeit respectful, dramatization, The Disaster Artist , became the talk of the town. Franco's brother, Dave, and regular partner in crime, Set...